Osteoporosis atau pengeroposan tulang, adalah struktur tulang yang memburuk dan kepadatan massa tulang yang menurun, sehingga menyebabkan nyeri. Osteoporosis juga membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Gejala osteoporosis ialah sering sakit punggung, postur tubuh membungkuk, dan berkurangnya tinggi badan. Meski demikian, kondisi osteoporosis yang masih dalam derajat ringan juga dapat terjadi tanpa disertai gejala apa pun.
Bila seorang pasien dicurigai mengalami
osteoporosis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan BMD (Bone Mineral
Density). Melalui pemeriksaan ini dapat diketahui apakah benar terjadi
osteoporosis dan bagaimana tingkat keparahan kondisi osteoporosis tersebut.
Pemeriksaan BMD yang lazim digunakan adalah pemeriksaan jenis DXA (Dual X Ray
Absorptiometry).
Osteoporosis bisa disebabkan oleh banyak hal, di
antaranya kurang mengonsumsi vitamin D, kalsium, kurang beraktivitas fisik,
berat badan yang terlalu rendah, konsumsi minuman beralkohol, dan adanya
gangguan pada hormon. Beberapa hormon di dalam tubuh berperan penting dalam
pengaturan penggunaan kalsium oleh tulang. Gangguan pada tiroid dan konsumsi
obat-obatan tertentu seperti obat golongan kortikosteroid untuk asma atau
radang sendi kronis juga bisa menyebabkan Anda mengalami pengeroposan tulang.
Jika Anda perokok, Anda juga berisiko mengalami
osteoporosis. Efek racun dari nikotin yang mengenai sel-sel tulang akan
menghalangi kemampuan tubuh untuk menggunakan estrogen, kalsium, dan vitamin D.
Risiko Anda mengalami osteoporosis akan semakin meningkat jika Anda sudah
memasuki usia lanjut, berat tubuh tidak normal, dan mengalami menopause.
Jika tidak segera diatasi, komplikasi yang
paling sering terjadi pada osteoporosis adalah kasus patah tulang. Dan karena
umumnya kasus osteoporosis terjadi pada golongan usia tua, maka jika terjadi
komplikasi patah tulang, risikonya jauh lebih besar dan proses penyembuhannya
lebih lama.
Berikut langkah-langkah untuk mencegah osteoporosis:
1. Konsumsi kalsium dan vitamin D. Kalsium bisa
didapat dari susu rendah lemak, keju, susu kedelai, brokoli, dan sayuran hijau.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda membutuhkan suplemen kalsium tambahan.
Sedangkan vitamin D fungsinya membantu penyerapan kalsium.
2. Olahraga rutin. Lakukan olahraga selama sekitar
setengah jam per hari, lima sampai enam kali dalam seminggu, misalnya jalan
kaki, aerobik, bersepeda, atau berenang.
3. Kurangi konsumsi garam. Garam meningkatkan
pengeluaran kalsium lewat keringat dan urin.
4. Batasi konsumsi kafein, terutama bagi wanita
yang sudah memasuki masa menopause.
5. Berhenti merokok. Merokok dapat menghambat
pemulihan tulang yang keropos atau patah, dan menghambat pertumbuhan tulang.dr.
Janfrional
6. Batasi konsumsi alkohol. Alkohol dapat
mengganggu proses penyerapan kalsium dan mengurangi kadar hormon yang berperan
dalam pembentukan tulang.
7. Waspadai obat yang Anda konsumsi, terutama
obat golongan kortikosteroid yang digunakan dalam jangka panjang, karena
meningkatkan risiko pengeroposan tulang.
8. Hindari aktivitas fisik berlebih. Bagi
penderita osteoporosis, hindari mengangkat barang berat untuk menghindari
terjadinya cedera